MALANG - Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian (BEM FP) mengadakan konferensi bersama lima universitas lain, yaitu Universitas Islam Malang, Universitas Widyagama, Universitas Tribuana Tungga Dewi, serta Politeknik Pembangunan Pertanian Malang membahas arah gerak aliansi, Senin (12/9/2022).
Konferensi tersebut menghasilkan beberapa capaian yang meliputi arah gerak aliansi, pembahasan mengenai keanggotaan aliansi, hingga diskusi terkait kondisi pertanian Malang Raya yang bisa dijadikan sebagai langkah awal pergerakan Aliansi BEM FP Malang Raya.
Baca juga:
Petani dan Penyuluh Sambut Baik Program KUR
|
Ketua Pelaksana kegiatan Rasya Wijaya mengaku optimis aliansi ini mampu menjawab permasalahan pertanian di Malang Raya jika seluruh BEM pertanian bergerak sinergis
Adapun arah gerak yang disepakati oleh aliansi ini adalah “Aliansi BEM Pertanian Malang Raya sebagai wadah pengembangan potensi mahasiswa untuk bisa menunjang kemajuan di bidang pertanian secara nyata, pemberdayaan masyarakat pertanian Malang Raya, serta agent of change berlandaskan Tri Dharma perguruan tinggi”.
Arah gerak yang disepakati ini menjadi landasan pertama berdirinya aliansi BEM FP Malang Raya.
Agenda selanjutnya dalam konferensi ini merupakan pembahasan mengenai visi misi hingga rencana strategis yang memiliki korelasi dengan permasalahan mahasiswa pertanian di Malang Raya.
Salah satu bentuk rencana strategis yang disusun oleh para deklarator ini adalah mengadakan kolaborasi melalui webinar atau pelatihan mengenai pertanian.
Sementara itu, visi yang dicapai dalam konferensi kali ini adalah Aliansi BEM FP Malang Raya bisa menjadi wadah kolaborasi sinergis guna menghasilkan dampak nyata dan masif di bidang pertanian.
Sedangkan misi dari konferensi ini adalah mewujudkan wadah sebagai pengembangan potensi mahasiswa. (*)